Menelaah lebih dalam ke jiwa Seniman Musik :






Sebelum mengerjakan Final Thesis dan Pertunjukan Karya tahun 2015 tentang legenda musikal (Yang blm pernah Saya pernah saya buat dan lakukan sebelumnya), saya mendapatkan wejangan dari pembimbing (Prof.Dr. Pande Made Sukerta) dan penguji (Prof.Dr.Rahayu Supanggah). Bahwa *Apa yang kamu dengar dan rasakan di masa lalu adalah representasi musikal dirimu yang sekarang dan masa depan*


Bingung? Saya juga..awalnya..

Lalu saat bertemu prof Pande dan ngobrol tentang Akik (yang saat itu hits banget), saya bertanya maksud dari beliau tentang wejangan  saat ujian proposal itu. Beliau mengumpamakan *ini akik Galih dulunya adalah kayu, maka sekarang dia menjadi batu bermotif kayu*.

Hanya dengan itu saya paham.

Flashback ..

Tidak bermaksud menggurui atau sombong, hanya berbagi pengalaman saja. Pernah seorang murid (Hilmy) berkata "pak Aransemenmu khas", istriku juga pernah bilang  "walapun kamu bikin lagu banyak Genre, aku tahu mana saja lagumu, ada sentuhan nada yang khas", dan teman band jogja (Andy) bioang *kok kamu bisa bikin lagu dangdut dan anak2 bersamaan?*

Beberapa orang (awam ataupun sesama rekan musik) pernah bertanya bagaimana proses saya membuat aransemen dan lagu. Saya juga bingung menjelaskannya. Setelah kata2 sakti dari Prof Pande, saya flashback...teringat pengalaman musikal saya saat kecil yang mungkin MEMBENTUK TEMA MUSIKAL DALAM DIRI SAYA (ingat sekali lagi..MUNGKIN)

YAMAHA ALFA DAN BONDAN PRAKOSO.

Dulu saat kecil (TK) sangat ingat sangat suka dengan iklan Yamaha Alfa..entah kenapa musiknya keren, saya benar-benar ingat, ini nyata. Kemudian saat kelas 1 SD muncullah Bondan Prakoso dengan Lagu Lumba-Lumbanya, saya kecil merasa aneh, hingga merengeklah minta ayah untuk membelikan kasetnya ke toko.

JASA BESAR TUKANG JAGA TOKO KASET

Sesampainya di toko, ternyata kaset Bondan Prakoso habis. Ayah pun bilang *kapan mas datangnya?* si pramuniaga bilang *masih 2 miggu lagi, ini aja dek bagus lho band nya*. Dan saya disodori kaset DEWA 19 PANDAWA 5 !!!! Ayah saya bilang gausah masih anak2, saya terus merengek harus pulang bawa kaset (saat itu saya koleksi kaset pita lagu anak2, sebagian dibelikan kakek Mbah Royo), lalu sample Dewa 19-pun diputar di play.. dannnnn terdengarlah lagu Kirana mengalun lembut..saya sangat suka, dan dengan wajah cemberut ayah saya membayar kaset DEWA 19 tersebut yang harganya jauh lebih mahal dari lagu Bondan Prakoso..oiya ayah saya dulu hanya seorang guru biasa yang gajinya mungkin untuk membeli 20 kaset pita langsung habis, makanya agak berat, hehe

Berhari-hari selama sebulan saya mendengar lagu-lagu Dewa dalam album PANDAWA 5 tersebut dan mencatat kata-kata yang tidak saya pahami, antar lain JAMAH, PUING-PUING, DENYUT NADI, SEMERBAK, dll. Saya tanyakan kepada siapa saja, Mama, Papa, Om, Tante, dll. Sayapun hanyut dalam nada-nadanya. Sehingga setelah itu koleksi kaset saya (yang masih kelas 1 SD) berubah total menjadi kaset penyanyi dewasa.

SHADEN, RIFF, NETRAL, GOD BLESS

Sejak ayah punya mobil Kijang (kelas 3 SD) Di mobil ayah selalu memutar Koes Ploes dan kompilasi lagu2 Idonesia ataupun barat, saya ingat betul ada 1 lagu yang saya suka. RUMAH KITA, saya baca di teksnya lagu dari GOD BLESS, mulailah saya merengek lagi minta kaset God Bless, karena saat itu Idul Fitri saya punya banyak uang fitrah (angpao). Meluncurlah kami berdua ke toko kaset. Dan ayah saya membelikan Album The Best Of GOD BLESS, saya membeli sendiri lagu band Padi dan Wayang. Di tivi pun booming Netral dan Shaden. Sejak kelas 3 ayah mengajari saya main drum. Alhasil saya udah band2an di kelas 3 SD dengan murid ayah yang sekolah SMK.

Mulai membentuk band sendiri tahun 2001 saat kelas 4 SD dengan erick (sukir genk). Kemudian kelas 5 membentuk Venus Band (band terlama saya hingga berubah nama menjadi SHUFFLE 2001-2009).

SD pun saat mudik lebaran saudara-saudara saya (yang tahu saya bisa maen gitar) menjejali saya dengan lagu ANEH !! Mas Henry (Jakarta) memperngaruhi dengan Tipe-X dan Jamrud.. Dini (Bandung) dengan lagu Vertical Horizon dan RED HOT CHILLI PAPERS.. mbak Nina (Jakarta) dengan Coldplay nya.. mas Dipo (Jakarta) dengan GREEN DAY dan Linkin Park nya...bisa dibayangkan anak usia SD dijejali lagu beraneka aliran tersebut.

Kelas 4 SD, era CD mulai menyerang, mulailah hampir tiap minggu saya beli CD (palsu, karena dulu ga kuat beli Ori..hehe) di lapak Pasar Kota.

PERUBAHAN ITU DIMULAI OLEH DREAM THEATER

Kelas 6 SD saya punya tetangga baru, namanya mas Tohar, dia juga suka musik, suatu hari saya main kerumahnya dan melihat sebuah band gila bernama Dream Theater yang sangat berbeda dengan konsumsi musik saya saat itu..langsung saja saya pinjam CD nya, saya copy di Den Bey Advertise Wonokarto, hehe.. mulai sejak itu jalan musik saya berubah, anak kelas 6 SD tiap bangun pagi mendengar Dream Theater. Saat SMP band saya sudah bisa membawakan lagu Dream Theater, Sering dalam festival band (SHUFFLE : Reza, Nanda, Pungki, Valda, Indra, Nurdyan) membawakan aransemen Dream Theaer hingga dapat menang di beberapa Festival band.

BUBAR ERA FESTIVAL DATANG ERA INDIE

SMP kelas 2 pertama kalinya band kami bikin lagu dan rekaman profesional (uang hadiah festival) setelah saat itu mulai berangsur menjadi band Indie.

Perjalanan musik saya terus berkembang, banyak yang menjejali saya aliran2 aneh dan secara tidak langsung harus saya pelajari dan hafalkan saat itu

- Pak ADI (Warnet Pasadena dan Sisi Selatan) dengan lagu2 Freak Kitchen dan metal nya
- AWANG (Popradio) dengan The Killers dan band2 britishnya
- FAJRI (Meltic) dengan depapepe nya
- Mas Rommy (Biru) dengan band Genk Kobra
- Okta (Istri) dengan lagu2 melankolis dan soundtrack Drama Koreanya.

Dan masih banyak orang lain yang berperan menjejali saya dengan musik-musik berkualitas. Hingga akhirnya saya memutuskan kuliah di Jurusan Musik.

Nah dengan mendengar ratusan lagu dan mempelajarinya itulah (mungkin) tema dan ciri musikal saya sekarang terbentuk, hingga terbuktilah kata2 Prof Pande .

Apa yang kamu dengar dan rasakan di masa lalu adalah representasi musikal dirimu yang sekarang dan masa depan

BAGAIMANA DENGAN REKAN-REKAN MUSISI LAIN? BENARKAH HAL TEREBUT?

Reza Ginandha Sakti

3 Juli 2017

Comments

  1. Setuju pakdhe, nalar musikal kita saat ini memang hasil proses rekam dari masa lalu.
    :)
    Josss,

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

CARA MENULIS NOTASI DENGAN PARNUMATION (PART 2)

MENULIS PARTITUR DENGAN NOTASI ANGKA (PART 1)

ORIGINAL SOUNDTRACK FILM PRODUKSI DISNEY DALAM PERKEMBANGAN RASA ESTETIKA ANAK